1
1
2022
1682060067836_2383
21-27
https://jamane.marospub.com/index.php/journal/article/download/9/32
https://jamane.marospub.com/index.php/journal/article/view/9
Abstract
This study was intended to determine how the effect of working capital on business development at the Bina Mitra Sejahtera Cooperative, University of Nias. The population of this study are members of the Bina Sejahtera Cooperative, University of Nias, which is located on Jl. Yos Sudarso 118 the city of Gunungsitoli totaling 63 people. The research sample amounted to 15 people who were taken randomly. After the data is collected, then process it with the steps that apply in the research method, namely: data verification, data processing, and from the results of the research the data is known to have an rxy price of 0.669. The price is between 0.600 – 0.800 or highly correlated, and from the calculation of the coefficient of determination (Kd) it is known that the contribution of capital to business development is 44.7%. From the calculation results of hypothesis testing using the t formula, it is known that tcount = 4.311. After consulting with ttable with DKn-2 or 25 – 2 = 23. t table 2,069. This shows that tcount > ttable or 4,311 > 2,069. This means that the alternative Ha is accepted and H0 is rejected.
Keywords: influence, working capital, business development, cooperative
PENDAHULUAN
Organisasi koperasi adalah merupakan perwujudan potensi para anggota. Dalam mewujudkan hal itu tentunya anggota harus mempunyai suatu modal sehingga dalam menjalankan kegiatan dapat berjalan lancar dan terkendali, karena tanpa modal bagi suatu organisasi tujuan tidak bisa terlaksana dengan baik. Modal yang dimaksud dalam hal ini adalah modal kerja, selain modal pengetahuan dan keterampilan (Alamsyah, 2020; Latifathuz, 2018; Sudiyanto, 2019).
Organisasi koperasi bukan merupakan perhimpunan modal melainkan perhimpunan orang-orang yang berkepentingan dalam membangun ekonomi masing-masing anggota untuk mencapai kesejahteraan, akan tetapi untuk menjalankan kegiatan bersumber dari anggota melalui simpanan pokok dan simpanan wajib untuk dijadikan sebagai modal koperasi (Alem, 2019; Joko et al., 2022; Melinda, 2021). Sesuai dengan UU Perkoperasian Pasal 41 (Undang-Undang Perkoperasian, No. 25 Tahun 1992) menyebutkan: 1). modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman, 2). modal sendiri dapat berasal dari: (a). simpanan pokok, (b). simpanan wajib, (c). simpanan cadangan, (d). hibah; dan 3). modal pinjaman dapat berasal dari: (a). anggota koperasi, (b). dana bergulir dari pemerintah, (c). sumber lain yang sah.
Di lihat dari tujuan penggunaan modal yaitu menjalankan kegiatan ekonomi maka modal sendiri mempunyai fungsi dalam operasional usaha suatu organisasi yang sering di sebut dengan modal kerja (Supra, 2018; Winarto, 2014). Modal kerja adalah: "dana yang diperlukan untuk operasional sehari-hari". Sehingga pengertian modal kerja di atas yaitu dalam menjalankan suatu kegiatan usaha harus memiliki modal kerja (Budi, 2019; Kusumawardhani, 2018).
Perkembangan usaha koperasi dewasa ini sering mengalami suatu kendala atau kemacetan. Berbagai persoalan dihadapi terutama terkendala dalam modal kerja yang dimiliki sehingga koperasi tidak mampu memenuhi tuntutan daripada anggota koperasi itu sendiri, seperti halnya pada koperasi Bina Mitra Sejahtera Universitas Nias yang mengalami kendala dalam modal kerja yang dimiliki, di mana tingginya permintaan pinjaman oleh anggota dibandingkan dengan ketersediaan modal, sehingga peminjaman kadang harus melalui antrian sehingga calon peminjam sering kecewa. Pengurus sering mengalami kendala dalam penyaluran dana karena terbatasnya sumber modal yang dimiliki. Organisasi koperasi dalam perkembangan usahanya diharapkan dalam penyaluran suatu dana harus memiliki suatu modal kerja yang dipergunakan untuk dapat dimanfaatkan anggotanya untuk meningkatkan kesejahteraannya (Auliya & Lukman, 2021; Mardawani, 2020; Naufal, 2022).
Beberapa permasalahan lain adalah piutang tak tertagih anggota koperasi yang telah diberhentikan. Sehingga masih menemukan beberapa koperasi yang belum mampu memiliki modal kerja yang memadai untuk dijadikan sebagai dana operasional usaha. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah modal kerja. Modal kerja sangat mempengaruhi perkembangan usaha koperasi (Widjayani& Siti, 2014; Waldelmi, 2019). Maka dengan itu di mana modal kerja sangat dibutuhkan sebagai biaya operasional badan usaha dan modal kerja pada dasarnya jumlah minimum yang harus tersedia agar kegiatan usaha dapat berjalan lancar tanpa mengalami kesulitan keuangan, sehingga dibutuhkan sebuah penelitian pengaruh modal kerja terhadap perkebangan usaha pada koperasi Bina Mitra Usaha Universitas Nias.
METODE
Metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang bertujuan mendeskripsikan secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat populasi tertentu atau menggambarkan fenomena secara detail. Metode deskriptif ini juga berorientasi pada pemecahan masalah yang berdasarkan data-data aktual. Populasi penelitian adalah keseluruhan anggota Koperasi Bina Mitra Sejahtera Universitas Nias di jalan Yosudarso 118 E/S Gunungsitoli berjumlah 63 orang. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Pada penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yaitu dengan teknik penyebaran kuesioner dan teknik dokumenter.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
1. Analisis Data Uji Coba Instrumen
Berdasarkan uraian bahwa sebelum angket ditetapkan sebagai instrumen dalam penelitian terlebih dahulu diujicobakan. Data hasil uji coba diolah dan diverifikasi. Untuk analisis data tersebut maka ditempuh langkah-langkah pengolahan data sebagai berikut
a. Uji Validitas
Uji validitas ini dilakukan untuk mengetahui tepat tidaknya item instrumen penelitian. Hasil-hasil perhitungan validitas item tiap butir soal selanjutnya dibandingkan dengan nilai r product moment pada N = 63 dan taraf signifikan 5% yaitu agar dapat diketahui mana item yang valid dan yang tidak valid. Dalam menentukan validitas tiap item digunakan rumus product moment. Adapun rumus tersebut adalah sebagai berikut:
Dimana:
n = Jumlah sampel
∑x = Skor Item Angket
∑y = Skor Total
Sehingga berdasarkan pda penghitungan validitas soal angket maka hasil perhitungan menunjukkan bahwa rxy atau rhitung = (0.671), hasil ini dikonsultasikan dengan ttabel pada N=63, yang menunjukkan 0,396. Dari data ini terlihat bahwa rhitung>rtable, ini menunjukkan bahwa dinyatakan valid.
Mencari validitas butir angket perkembangan usaha koperasi, dimana hasil perhitungan menunjukkan bahwa rxy atau rhitung = (0.404), hasil ini dikonsultasikan dengan ttabel pada N=63, yang menunjukkan 0,396. Dari data ini terlihat bahwa rhitung > rtable, ini menunjukkan bahwa dinyatakan valid.
b. Reliabilitas
Dalam penelitian ini peneliti melakukan pengujian ketepatan hasil item atau uji reliabilitas tes dengan menggunakan metode belah dua genap ganjil terhadap reliabilitas angket modal kerja.
Hasil penghitungan menunjukkan bahwa r11= 0.837 dan setelah dikonsultasikan dengan klasifikasi tingkat reliabilitas menunjukkan bahwa 0.80 < r11 = 0.837 < 1.00, dan reliabilitas angket modal kerja dinyatakan sangat tinggi. Sedangkan pada reliabilitas angket perkembangan usaha koperasi menunjukkan hasil penghitungan menunjukkan bahwa r11= 0.746 dan setelah dikonsultasikan dengan klasifikasi tingkat reliabilitas menunjukkan bahwa 0.80 < r11 = 0.746 < 1.00, dan reliabilitas angket Perkembangan Usaha Koperasi dinyatakan sangat tinggi.
2. Analisis Pengolahan Data
a. Verifikasi Data
Verifikasi data merupakan usaha untuk mengecek apakah data yang telah diedarkan oleh peneliti telah di isi sesuai dengan petunjuk. Yang lewat verifikasi data dinyatakan memenuhi syarat untuk di olah angketnya. Angket yang diedarkan oleh peneliti kepada responden sebanyak 63 orang responden, telah berhasil dikumpulkan dan butir soal/item yang berjumlah 30 butir telah di jawab dengan lengkap oleh responden sesuai dengan petunjuk.
b. Pengolahan Angket
Butir soal yang telah di jawab oleh responden di analisa dengan membuat tabulasi jawaban. Kemudian diperoleh nilai angket tiap responden pada variabel X yang dijabarkan pada tabel berikut:
Tabel 1. Nilai Total Tiap Responden Untuk Angket Modal Kerja
Responden |
Total |
R.1 |
48 |
R.2 |
53 |
R.3 |
51 |
R.4 |
53 |
R.5 |
48 |
R.6 |
52 |
R.7 |
48 |
R.8 |
48 |
R.9 |
51 |
R.10 |
34 |
R.11 |
30 |
R.12 |
27 |
R.13 |
34 |
R.14 |
28 |
R.15 |
41 |
R.16 |
53 |
R.17 |
47 |
R.18 |
52 |
R.19 |
53 |
R.20 |
31 |
R.21 |
34 |
R.22 |
34 |
R.23 |
34 |
R.24 |
28 |
R.25 |
33 |
R.26 |
48 |
R.27 |
53 |
R.28 |
51 |
R.29 |
53 |
R.30 |
48 |
R.31 |
52 |
R.32 |
48 |
R.33 |
48 |
R.34 |
51 |
R.35 |
34 |
R.36 |
30 |
R.37 |
27 |
R.38 |
34 |
R.39 |
28 |
R.40 |
41 |
R.41 |
53 |
R.42 |
47 |
R.43 |
52 |
R.44 |
53 |
R.45 |
31 |
R.46 |
34 |
R.47 |
34 |
R.48 |
34 |
R.49 |
28 |
R.50 |
33 |
R.51 |
48 |
R.52 |
53 |
R.53 |
51 |
R.54 |
53 |
R.55 |
48 |
R.56 |
52 |
R.57 |
48 |
R.58 |
48 |
R.59 |
51 |
R.60 |
34 |
R.61 |
30 |
R.62 |
27 |
R.63 |
34 |
Dari tabel 1, di atas diperoleh nilai tertinggi 53 dan nilai terendah 27.
3. Koefisien Korelasi
Untuk menentukan kuatnya suatu variabel dengan variabel lainnya, maka dipergunakan rumus korelasi product moment. Analisis produk moment berguna untuk menentukan bagaimana kuat hubungan suatu variabel dengan variabel lainnya. Variabel yang di cari korelasinya adalah variabel X dan variabel Y. Maka hasil perhitungan kefisien korelasi antara variabel X terhadap variabel Y diperoleh rxy = 0.669 yng kemudian harga rxy tersebut dikonsultasikan pada kriteria koefisien tersebut. Setelah dikonsultasikan ternyata bahwa hasil rxy tersebut berada di antara kriteria 0,600–0,800 atau berkorelasi tinggi.
4. Koefisien Determinasi
Dengan diperolehnya koefisien korelasi r = 0,840, maka dapat dicari koefisien determinasi dengan cara sebagai berikut:
Kd = r2 x 100%
= (0.669)2 x 100%
= 0,447 x 100% = 44,7%.
Dari hasil tersebut dapat diartikan bahwa kontribusi modal kerja terhadap perkembangan usaha koperasi adalah 44.7%.
5. Pengujjian Hipotesis
Untuk menguji hipotesis hasil perhitungan dikonsultasikan dengan tabel Kretik pada taraf signifikan 95% dengan menyatakan rumus derajat kebebasan sebagai berikut:
Dk = n – 2
= 25 – 2 = 23
Persyaratan signifikan adalah sebagai berikut:
Signifikan bila = thitung > ttabel
Tidak signifikan bila = thitung < ttabel
Hasi perhitungan thitung adalah 4,311 sedangkan nilai ttabel adalah 2,069. Ini menunjukkan bahwa thitung > ttabel sehingga dapat di tarik kesimpulan bahwa Hipotesis alternatif penelitian ini di terima pada taraf signifikan 95%.
Sehingga dari pembahasan penelitian secara statistik maka ditemukan bahwa: berdasarkan perhitungan uji validitas butir soal sebanyak 30 butir dan semuanya valid, untuk uji reliabilitas alat penelitian, ditemukan ternyata koefisien reliabilitas alat penelitian diperoleh: hasil perhitungan menunjukkan bahwa r11 = 0,837 dan setelah dikonsultasikan dengan klasifikasi tingkat reliabilitas menunjukkan bahwa 0,80 < r11 = 0,837 < 1,00, dan reliabilitas dinyatakan sangat tinggi, hasil perhitungan menunjukkan bahwa r11 = 0,854 dan setelah dikonsultasikan dengan klasifikasi tingkat reliabilitas menunjukkan bahwa 0,80 < r11 = 0,854<1,00 dan reliabilitas angket perkembangan usaha dinyatakan sangat tinggi; mencari korelasi hitung diperoleh harga rxy = 0,699 yang kemudian harga rxy tersebut dikonsultasikan pada kriteria koefisien korelasi. Setelah dikonsultasikan ternyata bahwa harga rxy tersebut berada antara kriteria 0,600–0,800 atau berkorelasi tinggi; dan hasil perhitungan thitung adalah 4,311, sedangkan nilai ttabel adalah 2,069. Perihal ini menunjukkan bahwa thitung > ttabel sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis alternatif penelitian di terima pada taraf signifikan 95%.
Pembahasan
Modal kerja sangat erat hubungannya dengan operasi usaha sehari-hari. Tersedianya modal kerja yang cukup sangat berpengaruh dalam memenuhi kebutuhannya terutama dalam pembiayaan sehari-hari, misalnya untuk memberi uang muka pada pembelian bahan baku atau barang dagangan, membayar gaji pengurus atau karyawan, pemberian pinjaman bagi para anggota atau biaya-biaya lainnya. Sesuai dengan penelitian Budi (2019), Tere (2014) bahwa sumber modal kerja dan penggunaan modal kerja terhadap profitabilitas koperasi sangat berpengaruh terhadap tersedianya modal kerja dalam memberikan sebuah pinjaman kepada anggota. Sedangkan menurut Suryana (2019) bahwa pengaruh efisiensi modal kerja terhadap profitabilitas pada koperasi simpan pinjam sangat diperlukan untuk pengembangan modal usaha sebuah koperasi.
Oleh karena itu modal kerja sangat penting bagi jalannya operasional usaha. Dengan adanya modal kerja yang cukup, dalam organisasi koperasi dapat beroperasi seekonomis mungkin, dan tidak mengalami kesulitan atau mampu menghadapi bahaya-bahaya yang mungkin timbul karena adanya krisis atau kekacauan keuangan (Simbolon, 2018). Modal merupakan hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik badan usaha yang dtujukan dalam pos modal (modal saham), surplus dan laba yang ditahan atau kelebihan aktiva yang dimiliki oleh pengurus terhadap hutang-hutangnya (Sunandes, 2018)
KESIMPULAN
Modal Kerja pada suatu koperasi sangat penting untuk menunjang perkembangan usaha koperasi. Ada hubungan yang sangat erat antara modal kerja terhadap perkembangan usaha pada Koperasi Bina Mitra Sejahtera Universitas Nias jalan Yosudarso 118 E/S Gunungsitoli, hal ini dibuktikan dengan koefisien korelasinya 0,669 dan korelasi determinan 44,7% berada pada tingkat klasifikasi tinggi. Berdasarkan hasil uji-t ternyata diperoleh thitung > ttabel yaitu 4,311 > 2,069. Maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh modal usaha terhadap perkembangan usaha pada Koperasi Bina Mitra Sejahtera Universitas Nias. Dengan adanya modal kerja yang cukup pada koperasi maka usaha Koperasi Bina Mitra Sejahtera Universitas Nias mengalami perkembangan.
DAFTAR PUSTAKA
Alamsyah, F. (2020). Tinjauan Atas Sumber-Sumber Permodalan Pada Usaha Koperasi IBI Kesatuan Bogor. Aspek Permodalan Dalam Koperasi, 7(2), 1-6.
Alem, J. R. (2019). Kepatuhan Wajib Pajak Koperasi. Permasalahan Pajak Penghasilan Koperasi, 21(1), 71-78.
Auliya, A. N. & Lukman, A. (2021). Peran Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan dalam Penanganan Dampak Pandemi Covid-19 pada Usaha Mikro di Kabupaten Gresik. Jurnal Reformasi Administrasi, 8(1), 12-21.
Budi, P. (2019) .Pengaruh Modal, Lama Usaha, Jam Kerja dan Lokasi Usaha Terhadap Pendapatan Pedagang Di Pasar Landungssari. Jurnal Ilmiah Manajemen dan Akuntansi, 7(2), 11-22.
Joko, S., Ratih, A. W., Siti, N., Wahyu, P. S., & Andris, W. (2022). Pengembangan Usaha Tata Kelola Keuangan Administrasi Pada Koperasi Warga Griya Sangiang Mas, Kelurahan Gebang, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, Banten. JMS: Jurnal Masyarakat Siber. 1(1), 17 – 22.
Kusumawardhani, F. (2018). Eksistensi Koperasi Bagi Masyarakat Umum di Kelurahan Lembah Damai Kota Pekanbaru. Ensiklopedia of Journal, 1(1), 16-24.
Latifathuz, Z. N. (2018). Penilaian Tingkat Kesehatan Koperasi Pada Koperasi Simpan Pinjam Mitra Sukses Lestari Malang. Aspek Permodalan Dalam Koperasi, 3(2), 1-20.
Mardawani. (2020). Praktis Penelitian Kualitatif Teori Dasar dan Analisis Data Dalam Perspektif Kualitatif. Yogyakarta: Deepublish.
Melinda, P. D. (2021). Analisis Aspek Permodalan Koperasi Karyawan Bank Mandiri Wilayah II Palembang. Aspek Permodalan Dalam Koperasi, 2(2), 74-81.
Naufal, N. B. (2022). Kualitas Sumber Daya Manusia Dan Modal Usaha Pengaruhnya Terhadap Pengembangan Usaha UMKM. Al – Ulum Ilmu Sosial Dan Humaniora. 8(1), 111-120.
Simbolon, S. (2018). Analisa Keberadaan Koperasi di Kabupaten Tangerang. Jurnal Ekonomi dan Bisnis 16 (1), 9-18.
Sudiyanto, T. (2019). Analisis Aspek Permodalan Pada Koperasi Multi Kharisma Banyuasin. Aspek Permodalan Dalam Koperasi, 1(2), 163-184.
Sunandes, A. (2018). Kinerja Organisasi Pada Ineksistensi Koperasi di Kota Blitar. Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Ekonomi, 11(1), 23-31.
Supra, D. (2018). Analisis Penilaian Tingkat Kesehatan Aspek permodalan koperasi. Aspek Permodalan Dalam Koperasi, 2(1), 66-81.
Suryana, M. (2019). Peningkatan Pemahaman Tata Kelola Koperasi, Pelaporan Keuangan Dan Perpajakan Koperasi Bagi Pengurus Koperasi Se-Jawa Barat. Permasalahan Pajak Pengasilan Koperasi, 5(1), 1319-1328.
Tere, K. (2014). Pengaruh Ukuran Asset, Piutang, Utang, Modal Sendiri, dan Anggota Terhadap Kinerja Keuangan dan Kebijakan SHU (Studi pada Koperasi Kredit Anggota Puskopdit Flores Mandiri). Jurnal Aplikasi Manajemen 12(4), 39-48.
Waldelmi, I. (2019). Analisis Permodalan Pedagang Pasar Syariah. Aspek Permodalan Dalam Koperasi, 7(2), 71-78.
Widjajani, S. & Siti, N. H. (2014). Membangun Koperasi Pertanian Berbasis Anggota di Era Globalisasi. Jurnal Maksipreneur, 4(1), 11-20.
Winarto, S. P. (2014). Pengaruh Modal Sendiri Jumlah Anggota dan Aset Terhadap Sisa Hasil Usaha Pada Koperasi di Kota Kediri. Nusantara of Research, 1(2), 9-21.
Submitted |
Accepted |
Published |
DOI: https://doi.org/10.56248/jamane.v1i1.9 |
17-04-2022 |
02-05-2022 |
09-05-2022 |
Article Title | Authors | Vol Info | Year |
Article Title | Authors | Vol Info | Year |